Apa itu Hidrologi dan Monitoring Hidrologi
Penjelasan terkait hidrologi serta monitoringnya
UMUM
5/21/20252 min read


Hidrologi mengacu pada berbagai fenomena perubahan dan pergerakan air di alam. Hidrologi mempelajari pembentukan, sirkulasi, distribusi spasial dan temporal, serta sifat kimia dan fisik air di Bumi. Hidrologi memberikan dukungan ilmiah untuk mencegah dan mengurangi banjir dan kekeringan, serta untuk pengembangan dan pemanfaatan sumber daya air secara rasional.
Tipe Hidrologi
Hidrologi awalnya difokuskan pada studi tentang sungai, danau, rawa, gletser, dan akumulasi salju. Kemudian, hidrologi meluas hingga mencakup air tanah, air atmosfer, dan air laut. Berdasarkan subjek penelitian, hidrologi terutama diklasifikasikan menjadi empat kategori: hidrologi air permukaan, hidrologi air tanah, hidrologi salju dan es, serta hidrologi lahan basah.
1. Hidrologi air permukaan
Hidrologi air permukaan adalah studi tentang distribusi, pola pergerakan, dan interaksi dengan lingkungan air cair dan padat di permukaan bumi, yang meliputi badan air alami seperti sungai, danau, gletser, dan lahan basah.
Aplikasi: Umumnya digunakan dalam pengelolaan sumber daya air, pengendalian banjir dan pengurangan bencana, perencanaan kota, perlindungan ekologi, dan penelitian perubahan iklim.
2. Hidrologi air tanah
Hidrologi air tanah berfokus pada penyimpanan, pergerakan, dan interaksi air tanah dengan lingkungan geologis. Cakupannya meliputi struktur akuifer, sirkulasi air tanah, evolusi kualitas air, dan efek geologis yang disebabkan oleh ekstraksi. Tugas utama hidrologi air tanah adalah menilai keberlanjutan sumber daya air tanah dan mengatasi masalah lingkungan seperti polusi dan penurunan tanah.
Aplikasi: Banyak digunakan dalam perlindungan sumber daya air, penanganan polusi air tanah, pencegahan bencana geologi, pengembangan energi panas bumi, dan penelitian eko-hidrologi.
3. Hidrologi salju dan es
Hidrologi salju dan es mengkhususkan diri dalam mempelajari proses hidrologi gletser, lapisan salju, dan lapisan tanah beku permanen, termasuk mekanisme air lelehan, kontribusi limpasan, dan hubungan umpan balik antara kriosfer dan iklim. Metode penelitian meliputi pemantauan keseimbangan massa gletser, analisis profil lapisan salju, dan pemodelan termodinamika lapisan tanah beku permanen, dengan fokus pada fenomena hidrologi unik di wilayah lintang tinggi dan dataran tinggi, seperti lonjakan gletser dan banjir luapan danau glasial.
Aplikasi: Digunakan dalam pengelolaan sumber daya air di wilayah kering, peringatan dini bencana, eksplorasi ilmiah kutub, dan studi perubahan iklim.
4. Hidrologi lahan basah
Hidrologi lahan basah meneliti perubahan hidrologi dalam ekosistem lahan basah seperti rawa, lahan gambut, dan hutan bakau, termasuk fluktuasi muka air, pertukaran air permukaan dan air tanah, dan mekanisme hubungan vegetasi-hidrologi. Fokus utamanya adalah mengungkap peran lahan basah sebagai “ginjal Bumi” dalam pemurnian air, penyimpanan karbon, dan konservasi keanekaragaman hayati sambil menilai dampak aktivitas manusia (seperti drainase dan reklamasi) terhadap degradasi lahan basah.
Aplikasi: Digunakan dalam proyek restorasi ekologi, pengelolaan serapan karbon, pengaturan banjir, dan perlindungan zona pesisir